SIAP SUKSES UNAS
Mohon maaf jika tulisan ini tidak memunculkan rumus dan gambar,
Sehingga hanya berupa tulisan. Karena penulis masih mempelajari blog
A. Pengukuran
³ Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dan satuannya
³ Sistem Satuan terdiri atas MKS (Meter, Kilo Gram dan Skon) dan CGS (Senti meter, Gram Sekon)
³ Besaran pokok adalah Besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu secara internasional
No | Besaran | Lam bang | Satuan MKS | Lam bang | Satuan CGS | Lam bang | Alat Ukur |
1 | Panjang | l | Meter | m | Centimeter | cm | Mistar, J. Sorong |
2 | Massa | m | Kilo Gram | Kg | Gram | Gr | Neraca |
3 | Waktu | t | Sekon | s | Sekon | s | Stop Watch, Jam |
4 | Suhu | T | Kelvin | K | Kelvin | K | Termometer |
5 | Kuat Arus Listrik | I | Ampere | A | Stat ampere | Stat A | Amperemeter |
6 | Intensitas Cahaya | J | Candela | Cd | Candela | Cd | |
7 | Jumlah Zat | N | Mol | mol | Mol | mol |
³ Besaran selaian besaran pokok termasuk besaran turunan
³ Besaran Turunan adalah Besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
No | Besaran | Lambang | Penurunan | Satuan (S) | Lambang |
1 | Luas | L | L = p x l = m x m | Meter persegi | m2 |
2 | Volume | V | V = p x l x t = m x m x m | Meter kubik | M3 |
3 | Kecepatan | v | v = s / t = m/s | Meter persekon | m/s |
4 | Gaya | F | F = m x a = Kg x m/s2 | Newton | N |
5 | Usaha | W | W = F x S = Kg x m2/s2 | Joule | J |
6 | Daya | P | P = W / t = Kg x m2 / s3 | Watt | W |
B. Volume Benda
Suatu benda ada yang beraturan da nada yang tidak beraturan. Untuk volume benda yang beraturan kita dapat menggunakan rumus-rumus yang ada di matematika. Salah satu contohnya :
Vbalok = p x l x t Vkubus = s x s x s
Sedangkan untuk benda yang tidak beraturan, misalnya batu. volume dapat diketahui dengan cara menggunakan gelas ukur atau gelas berpancuran.
Jika menggunakan gelas ukur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Lihat nilai skala pada ketinggian air sebelum batu dicelupkan (V1)
- Lihat nilai skala pada ketinggian air setelah batu dicelupkan (V2)
- Volume batu dapat diketahui dengan cara mencari selisih antara. Sehingga dapat dituliskan V = V2 – V1
Dan jika menggunakan gelas berpancuran, volume batu dapat diketahui dengan melihat nilai skala pada air yang tumpah. “Volume suatu benda yang dicelupkan pada fluida sama dengan fluida yang dipindahkan”
C. Berat Benda
à Berat suatu benda akan berubah sesuai dengan besar nilai gravitasi benda berada. Besar garavitasi setiap planet tidak sama. Satuan untuk massa (N)
à Massa suatu benda dimanapun dialam semesta nilainya akan tetap sama. Karena massa tidak dipengaruhi oleh gravitasi. Satuan untuk massa (Kg)
à Dalam beberapa kasus Berat (W) akan sama dengan Gaya (F)
à Secara matematis berat suatu benda dirumuskan W = m x g
Ket: W = Berat benda (N) g = Nilai garavitasi
M = Massa Benda (Kg) Nilai g di Bumi = 10 m/s2
D. Massa Jenis
Massa Jenis benda adalah massa benda persatuan volume.
Secara matematis di tulis p = m / V
Ket: r = Massa jenis benda (Kg/m3) m = Massa Benda (Kg) V = Volume Benda (m3)
E. Bimetal
Bimetal terdiri dari dua kata yaitu Bi = dua metal = Logam. Jadi bimetal = Dua Logam yang digabung menjadi satu
- Keping bimetal peka terhadap perubahan suhu
- Jika bimetal dipanaskan/dibakar akan melengkung kearah logam yang memiliki nilai koefisien muai yang lebih kecil (Invar)
- Jika bimetal didinginkan akan melengkung kearah logam yang memiliki nilai koefisien muai yang lebih besar.
- Jika suatu benda memiliki koefisien muai lebih besar, maka benda tersebut lebih cepat memuai
Contoh:
Jika koefisien muai panjang benda 1 lebih besar dari pada koefisien muai panjang benda 2, jika benda dibakar maka akan melengkung kearah benda 2
F. Suhu
Pemuaian
1. Muai Panjang adalah Pertambahan panjang suatu benda karena perubahan suhu (dipanaskan)
Ex : Kabel listrik dipasang kendor, bertujuan agar tidak putus pada saat menyusut
2. Muai Luas adalah Pertambahan luas suatu benda karena perubahan suhu (dipanaskan)
Ex: Pemasangan kaca pada jendela diberi celah, bertujuan agar ketika kaca memuai, kaca tidak pecah
3. Muai Volume adalah Pertambahan volume suatu benda karena perubahan suhu (dipanaskan)
Ex: Sambungan rel kereta api diberi celah, bertujuan agar pada saat besi rel memuai, rel tidak melengkung
Alat Pengukur Suhu terdiri atas Termometer Celcius – Termometer Farenheit – Termometer Reamur – Termometer Kelvin
G. Kalor
Kalor à Bendtuk energi yang berpindah dari benda yang memiliki suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah, ketika keduanya disentuhkan atau dicampurkan
Besarnya perubahan energy kalor dapat dihitung sebagai berikut :
Perubahan energi kalor pada saat es mencari Q1 = m x c(es) x T
Perubahan energi kalor pada saat es mencari Q2 = m x L
Perubahan energi kalor pada saat es mencari Q3 = m x c(air) x T
Perubahan energi kalor pada saat es mencari Q4 = m x U
Keterangan:
Q = Energi Kalor (J) m = Massa Benda (Kg)
c = Kalor Jenis (J Kg/oC) DT = Perubahan Suhu (oC)
L= Kalor Lebur (J/Kg) U = kalor Uap (J/Kg)
Perpindahan Kalor
Ø Konduksi adalah Perpindahan kalor dengan zat perantara/medium tanpa disertai perpindahan partikel
Ex: Ketika besi dipanaskan pada ujungnya, maka ujung yang laian akan terasa panas
Ø Konveksi adalah Perpindahan kalor dengan zat perantara/medium disertai perpindahan partikel
Ex : Perpindahan kalor/panas yang tidak langsung merata pada peristiwa pemanasan air
Ø Radiasi adalah Perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara/medium
Ex : Menjemur pakaian, Kita merasa panas dan akan mundur saat berada didepan api unggun yang beru dinyalakan
H. Gerak
- Gerak adalah Perubahan posisi suatu benda dari suatu titik ke titik lain
- GLB adalah Gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap
Ex : 1. Kereta api yang sedang melaju
2. Mobil yang melaju pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap/konstan
- GLBB adalah Gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan berubah tiap satuan waktu
- GLBB dipercepat adalah GLBB dengan kecepatan semakin bertambah
Ex : 1. Bola menggelinding diatas bidang miring
2. Pengendara sepeda melintasi jalan menurun
3. Buat kelapa yang kering terjatuh
- GLBB dilambat adalah GLBB dengan kecepatan semakin berkurang
Ex : 1. Bola yang dilempar vertical ke atas
2. Bola menggelinding diatas pasir
3. Pengendara sepeda melintasi jalan tanjakan
- Jika dilihat dari Hasil pita percabaan pada tiker timer, maka akan diperoleh
Gambar pada pita GLB jarak anatar titik sama panjang
Gambar pada pita GLBB dipercepat jarak anatar titik semakin renggang
Gambar pada pita GLBB diperlambat jarak anatar titik semakin rapat
Secara matematis hubungan anatara jarak, kecepatan dan waktu dapat ditulis sebagai berikut:
S = v x t Atau S = vot + ½ a t2
Keterangan :
S = jarak (m) t = waktu (s) v = kecepatan (m/s) a = percepatan (m/s2)
I. Tekanan
Tekanan adalah Gaya yang bekerja persatuan luas permukaan
Ø Tekanan Pada Zat Padat
Tekanan Pada Zat Padat dapat ditentukan dengan cara menghitung besarnya gaya dibagi dengan luas permukaan bidang datar. Secara matematis dituliskan :
P = F / A
Ket : P = tekanan (N/m2) F = Gaya (N) A = Luas Permukaan (m2)
Ø Tekanan Pada Zat Cair
Tekanan Pada Zat Cair dapat ditentukan dengan cara mingtung besarnyan massa jenis zat cair dikalikan dengan besarnya gaya gravitasi bumi dan dikalikan dengan ketinggian benda pada zat caiar. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
P = p x g x h
Ket: P = Tekana (N/m2) p = massa Jenis (Kg/m3) g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = Ketinggian (m) h = h2 – h1
J. Energi
Ø Energi Potensial adalah Energi yang dimiliki benda karena posisinya (Ketinggiannya)
Ep = m x g x h
Ø Energi Kinetik adalah Energi yang dimiliki benda karena kelajuannya (Kecepatannya)
Ek = ½ m v2
Ø Energi Mekanik adalah Energi yang dimiliki benda karena posisi dan kelajuannya
Em = Ep + Ek
Hk. Kekekalan energi
“ Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dirubah dari suatu bentuk ke bentuk energi yang lain “
K. Usaha
Usaha adalah Besarnya gaya yang diperlukan untuk memindahkan benda pada jarak tertentu
Secara matematis dituliskan W = F x s
Keterangan :
W = Usaha (J) F = Gaya (N) s = Jarak (m)
L. Pesawat Sederhana
Peawat sederhana adalah Setiap alat yang mempermudah untuk melakukan usaha
Peawat sederhana terdiri atas empat macam yaitu Tuas/Pengungkit, Katrol, Bidang Miring dan Roda Bergigi
1. Tuas
Tuas dibedakan menjadi:
a. Tuas Kelas Pertama
Tersusun atas : Beban -Titik Tumpu - Kuasa
Contohnya : Tang, gunting
b. Tuas Kelas Kedua
Tersusun atas : Titik Tumpu – Beban - Kuasa
Contohnya : Gerobak dorong beoda Satu
c. Tuas Kelas Ketiga
Tersusun atas : Beban-Kuasa-Titik Tumpu
Contohnya : Pinset, Pancing, Skop, Staples
Secara matematis hungan kuasa, beban dan panjang tongkat di rumuskan
W x Lw = F x Lf
Keterangan :
W = Berat beban (N) Lw = Panjang lengan beban (m)
F = Gaya / Kuasa (N) Lf = Panjang lengan kuasa (m)
2. Katrol
Katarol dibedakan menjadi dua yaitu katrol tunggal dan katrol ganda / ganbungan.
Katrol tunggal dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Katrol tetap
Gaya yg diperlukan = Berat Beban ( F = W )
Contoh :
Sebuah benda dengan berat 4000 N diangkat dengan menggunakan katrol tunggal tetap. Berapakah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut?
Jawab : F = W F = 4000N
Jadi gaya yang diperlukan sama denga berat beban yaitu 4000N
2. Katrol tunggal bergerak
Gaya yg diperlukan = ½ Berat Beban ( F = ½ W )
Contoh :
Sebuah benda dengan berat 4000 N diangkat dengan menggunakan katrol tunggal bergerak. Berapakah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut?
Jawab : F = ½ W F = ½ x 4000 F = 2000N
Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut sebesar 2000N
Katrol Ganda / sistem katrol
Sedangkan gaya yang dibutuhkan pada katrol gabungan, bergantung pada jumlah katrol yang dipakai. Sehingga dapat dituliskan :
Gaya yg diperlukan = 1/n Berat Beban ( F = 1/nW )
n = Jumlah Katrol dan KM = n
Contoh:
Sebuah benda dengan berat 4000 N diangkat dengan menggunakan system katrol, yang terdiri atas 4 katrol. Berapakah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut?
Jawab : F = 1 / n x W F = ¼ x 4000 F = 1000N
Jadi gaya yang diperlukan 1000N
3. Bidang Miring
Bidang miring merupakan slah satu pesawat sederhana. Contohnya seperti Baji, Sekrup, Kapak, Pisau dll. Keuntungan mekanis dari bidang miring dapat dihitung dengan rumus : KM = s / h
Keterangan :
KM = Keuntungan Mekanis
s = panjang bidang miring (m) h = ketinggian bidang miring dari tanah (m)
sehingga besarnya gaya yang diperlukan F = W / KM
4. Roda Bergigi
Roda Bergigi adalah Sepasang roda bergigi yang saling bersambungan yang dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi gaya
Ex : Gir pada sepeda, Gir pada jam
M. Getaran dan Gelombang
Getaran adalah Gerakan bolak-balik secara periodik terhadap titik setimbang
Simpangan adalah Jarak dari titik setimbang
Amplitudo (A) adalah Simpangan Terjauh (m)
Frekuensi (f) adalah Banyak getaran yang terjadi selama satu sekon (Hz) f = n / t
Periode (T) adalah Waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran (s) T = t / n
Dari persamaan frekuensi dan periode diatas, dapat dicari hubungan sebagai berikut
f = n / t T = t / n f = 1 / T T = 1 / f
cepat rambat gelombang = panjang gelombang : periode gelombang
cepat rambat gelombang = panjang gelombang X frekuensi gelombang
Pada gelombang transversal, panjang satu gelombang didefinisikan sebagai satu bukit dan satu lembah. Sedangkan pada gelombang longitudinal, panjang satu gelombang didefinisikan sebagai jarak satu rapatan dengan satu regangan.
N. Optik
Cermin
Cermin dibedakan menjaadi Cermin datar, Cermin cekung dan Cermin cembung
Sifat bayangan pada cermin datar
Maya/ Semu, Tegak, Sama Besar dan tinggi, Menghadap terbalik dengan bendanya
Sifat bayangan pada cermin cekung dan cembung
s’ (+) berarti Bayangan nyat dan terlihat didepan cermin
s (+) berarti Posisinya tegak dan dapat dilihat
h’ (-) berarti Bayangan nyata terlihat didepan cermin
h (+) berarti Bayangan terbalik dan nyata
M lebih kecil dari 1 berarti Pembesaran banyangan diperkecil
M lebih besar dari 1 berarti Pembesaran banyangan diperbesar
Focus cermin = setengah dari pusat cermin
f = ½ P
Hubungan fokus, jarak benda dan jarak bayangan sebagai berikut :
1 / f = 1 / s + 1 / s' M = s’ / s M = h’ / h
Sinar Istimewa pada cermin cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan menuju focus
2. Sinar datang menuju focus dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sinar Istimewa pada cermin cembung
- Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik focus
- Sinar datang menuju focus dipantulkan sejajar sumbu utama
- Sinar datang menuju pusat kelengkungan seolah-olah dipantulkan kembali
Lensa
Lensa dibedakan menjadi Lensa cekung dan Lensa cembung
Sinar Istimewa pada lensa cembung
- Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiakan menuju focus
- Sinar datang menuju focus akan dibiakan sejajar sumbu utama
- Sinar datang melalui titik pusat lensa akan diteruskan
Sinar Istimewa pada lensa cembung
- Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiakan seolah-olah dari focus
- Sinar datang menuju focus akan dibiakan sejajar sumbu utama
- Sinar datang melalui titik pusat lensa akan diteruskan
Mata
1. Ukuran pupil mata pada kondisi cahaya
a. Jika pada tempat yang terang pupil lebih mengecil
b. Jika pada tempat yang gelap pupil lebih membesar
2. Proses melihat oleh mata
Kita dapat melihat suatu benda, karena ada cahaya dari benda yang memantul ke mata kita. Didalam mata bayangan benda terbalik pada retina
Cacat Mata
- Emitropi atau Mata Normal,
Ciri-cirinya :
a. Dapat melihat benda yang jauh dan dekat
b. Bayangan benda tepat di retina
c. Jarak baca normal 25 cm
- Miopi atau Rabun Jauh
Ciri-cirinya :
a. Tidak dapat melihat benda yang jaraknya jauh
b. Bayangan benda berada didepan retina
c. Ditolong dengan lensa cekung atau lensa negatif
- Hipermetropi atau Rabun Dekat
Ciri-cirinya :
a. Tidak dapat melihat benda yang jaraknya dekat
b. Bayangan benda berada dibelakang retina
c. Ditolong dengan lensa cembung atau lensa positif
- Presbiopi atau mata tua
Ciri-cirinya :
a. Tidak dapat melihat benda yang jaraknya dekat dan jauh
b. Daya akomodasi mata berkurang karena factor usia
c. Ditolong dengan lensa rangkap atau lensa bifokal
- Astigmatisme
Ciri-cirinya :
a. Kecembungan kornea mata, tidak rata
b. Cahaya yang datang sejajar
c. Ditolong dengan lensa silinder
O. Listrik Statis
Listrik statis adalah listrik yang muatannya tidak bergerak atau diam dan bersifat sementara
Contoh Listrik Statis : Petir, Penggaris yang digosok dengan rambut menarik potongan dapat kertas
Jenis muatan listrik:
- Suatu benda dikatakan bermuatan positif, jika jumlah proton lebih banyak dari pada jumlah elektronnya
- Suatu benda dikatakan bermuatan negatif, jika jumlah proton lebih sedikit dari pada jumlah elektronnya
- Suatu benda dikatakan tidak bermuatan, jika jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya
Sifat muatan listrik:
- Muatan yang sejenis akan tolak-menolak
- Muatan yang berbeda jenis akan tarik-menarik
Benda | Keterangan | Hasil Muatan |
Plastik Ebonit Kaca Sisir | Digosok dengan kain wol Digosok dengan kain wol Digosok dengan kain sutra Digosok dengan rambut | Negatif Negatif Positif Negatif |
Elektroskop adalah Alat yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya muatan pada suatu benda
GAYA COULOMB
“ Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua buah muatan sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan tersebut ”
Secara matematis dituliskan
Fc = k Q1 Q2 / r2
Keterangan :
Fc = Gaya Coulomb (N) Q1 dan Q2 = Muatan listrik 1 dan 2 (C)
K = Konstanta (9.109 NC/m2) r = Jarak antara dua buah muatan (m)
Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah atau ruang dimana masih ada / terdapat gaya listrik
E = F / Q dapat diturunkan menjadi E = k Q / r2
Potensial Listrik
Potensial listrik adalah Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik dari suatu tempat ke tempat lain perjumlah muatannya
V = W / Q W = usaha (J)
Manfaat Listrik statis
1. Pengendap elektrostatis
2. Pengecatan mobil
3. Mesin foto copi
4. Teknologi touch screen
Masalah Listrik statis
1. Bahaya petir
2. Bahaya gesekan ban dengan aspal pada truk bahan bakar yang menimbulkan percikan api
P. Listrik Dinamis
Listrik dinamis adalah listrik yang muatannya mengalir atau mengalir
Untuk mengukur kuat arus listrik, ampere meter disusun seri dengan beban. Dan untuk mengukur tegangan listrik volt meter disusun secara parallel
Hk. Ohm
“Kuat arus yang melalui suatu konduktor ohmik adalah sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung konduktor asalkan suhu konduktor tetap “
V = I x R
Keterangan:
V = Tegangan/beda potensial (V) I = Kuat arus listrik (A) R = Hambatan (ohm)
Jenis hambatan
- Konduktor adalah bahan yang bagus menghantarkan arus listrik. Contohnya besi, temabaga, wolfram, alumunium, perak, raksa, platina, dll
- Isolator adalah bahan yang tidak bagus untuk menghantarkan arus listrik. Contohnya porselin, kayu, kaca, udara, ebonite, dll
- Semi konduktor adalah bahan yang berada diantara bahan konduktor dan semi konduktor. Contohnya germanium, silicon, karbon, dll
Nilai hambatan pada resistor
Warna | Nilai hambatan | Warna | Nilai hambatan | |
Hitam | 0 | Ungu | 7 | |
Coklat | 1 | Abu – abu | 8 | |
Merah | 2 | Putih | 9 | |
Oren | 3 | |||
Kuning | 4 | Emas | 5% | |
Hijau | 5 | Perak | 10% | |
Biru | 6 | Tanpa Warna | 20% |
Dapat disingkat menjadi
Hi – Co – Me – O – Ku – Hi – Bi – U – abu-abu – putih
Hk. Kirchoff I
“ Jumlah arus masuk kedalam percabangan sama dengan arus yang keluar dari percabangan “
RANGKAIAN LISTRIK
- Rangkaian Seri
Suatu yang kaian listrik yang tanpa menggunakan percabangan. Kelemahannya jika terdapat 3 lampu dipasang secara seri, lampu 1 menyala sangat terang, lampu 2 terang, dan lampu 3 redup. Dan jika salah satu lampu mati, maka semua lampu akan mati. Hal ini dapat terjadi karena arus dan tegangan mengalir dalam satu arah saja. Rangkaian ini biasanya digunakan pada lampu senter yang menggunakan batrey.
Besarnya hambatan pengganti pada rangkaian seri dapat dihitung dengan rumus berikut:
Rs = R1 + R2 + R3 + ….
Keterangan :
Rs = Hambatan pengganti rangkaian seri (Ohm) R3 = Hambatan ke 3 (Ohm)
R1 = Hambatan ke 1 (Ohm) …. = Hambatan berikutnya
R2 = Hambatan ke 1(Ohm)
- Rangkaian paralel
Suatu rangkaian listrik yang menggunakan percabangan. Keuntungannya, jika terdapat tiga lampu dipasang secara parallel, maka ketiga lampu tersebut dapat menyala dengan sama terang. Dan jika terdapat salah satu lampu yang putus, maka lampu yang lain akan tetap menyala. Rangkaian ini biasanya dipakai pada rangkaian listri di rumah-rumah.
Besarnya hambatan pengganti pada rangkaian seri dapat dihitung dengan rumus berikut:
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….
Pada rangkaian paralel dapat dikerjakan dengan cepat, asalkan nilai hambatannya sama, dengan cara besarnya nilainya hambatan dibagi dengan banyaknya hambatan tersebut. Misalnya jika terdapat tiga buah hambatan yang sama masing-masing 9 ohm. Maka hambatan penggantinya 9 dibagi 3, jadi hambatan penggantinya 3 ohm
- Rangkaian Gabungan
Rangkaian gabungan adalah rangkaian perpaduan antara rangkaian seri dengan rangkaian parallel. Besarnya hambatan penggati pada rangkaian gabungan dihitung dengan menggunakan ke dua persamaan diatas. Akan tetapi disarankan untuk menyelesaikan terlebih dahulu rangkaian yang berupa rangkaian paralel. Setelah semua rangkaian parallel terselesaikan maka pada ujung-ujungnya rangkaian berubah menjadi rangkaian seri.
Q. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang dihasilkan dari aliran-aliran elektron dan mudah dirubah menjadi bentuk energi yang lain
Besarnya energi listrik dihitung dengan persamaan berikut:
W = V I t dapat dirubah W = I R I t dapat dirubah W = I2 R t dapat dirubah W = V2 / R t
Keterangan :
V = tegangan listrik (V) R = Hambatan (Ω) I = Kuat Arus Listrik (A)
W = Energi Listrik (J) P = Daya Listri (Watt)
R. Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya energi listrik tiap satuan waktu. Secara matematis dituliskan P = W / t
P = V I dirubah P = I R I dirubah P = I2 R
P = I2 R dirubah P = V2 / R
Keterangan : P = daya listrik (J/s)
S. Magnet
Magnet memiliki dua kutub yaitu uatara (U) dan selatan (S). Magnet selalu menunjuk arah utara-selatan, hal ini dikarenakan magnet saling tarik-menarik dengan magnet bumi. Ada 3 cara untuk membuat magnet diantaranya:
- Menggosok
Pada ujung penggosokan, kutub yang terbentuk pada benda yang dijadikan magnet berlawanan denga kutub magnet utama
- Induksi
Kutub-kutub magnet yang akan terbentuk berlawanan dengan kutub magnet utama
- Mengalirkan arus DC
Arus mengalir dari muatan positif ke negatif. Untuk menentukan kutub pada magnet menggunakan aturan tangan kanan, ibu Jari menunjukkan kutub Utara dan empat jari menunjukkan arah putaran kumparan/selenoida
Untuk menghilangkan sifat magnet. Dapat dilakukan dengan cara:
- Membakar magnet
- Memukul-mukul magnet
T. Transformator
Transformator Step UP adalah Transformator untuk menaikkan tegangan
Transformator Step Down adalah Transformator untuk menurunkan tegangan
Lilitan Primer (Np) atau Tegangan Primer (Vp) adalah Dihubungkan dengan sumber arus AC (input)
Lilitan Sekunder (Ns) atau Tegangan Sekunder (Vs) adalah Dihubungkan dengan beban (output)
Hubngan antara tegangan dan jumlah lilitan dapat dituliskan sebagai berikut:
Np / Ns = Vp / Vs + Is / Ip
U. Planet
Mengemudikan Vespa Bukan Mainan Yuni Sahabat Urip Nekat
Merkurius – Venus – Bumi – Mars – Yupiter – Saturnus – Uranus – Neptunus
Planet dalam à Planet-planet yang orbitya disebelah dalam asteroid. Yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars
Planet luar à Planet-planet yang orbitya disebelah luar asteroid. Yaitu yupiter, Saturnus, Uaranus dan Neptunus
Merkurius
Planet berbatu dengan diameter hanya 4880 Km, ukurannya kurang dari setengah ukuran bumi. Seperti bulan planet ini tidak memiliki atmosfer. Akibatnya banyak meteorit yang menumbuk permukaannya, meninggalkan banyak lekukan seperti di bulan
Venus
Planet yang orbinya paling dekat dengan Bumi, sehingga terlihat paling terang dibandingkan dengan palanet-planet lainnya. Ukurannya hampir sama dengan bumi. Kita sering melihatnya bersinar di langit barat sebelum Matahari terbenam, sehingga ia disebut juga bintang kejora
Mars
Planet berbatu yang paling mirip dengan bumi. Ukurannya lebih besar dengan merkurius tetapi lebih kecil dari pada venus. Mars disebut juga Planet Merah
Yupiter
Planet terbesar, permukaannya bercorak seperti pusaran awan
Saturnus
Planet yang dikitari oleh cincin yang besar. Cincin ini terbentuk dari kumpulan batu dan es yang sangat banyak. Letak cincin horizontal
Uranus
Palanet yang memiliki cincin yang letaknya vertikal
Neptunus
Planet kembar Uranus yang keadaan permukaan serta besarnya sama
V. Rovolusi Bumi dan Akibatnya
Bumi berevolusi mengitari matahari berlawanan dengan arah ajrum jam. Periode revolusinya 365¼ hari. Tepatnya 365 Hari 6 Jam 9 Menit 10 Detik
Akibat Revolusi
- Pergantian musim
- Perubahan lamanya siang dan malam
- Gerak semua tahunan matahari
- Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
W. Rotasi Bumi dan Akibatnya
Bumi berotasi terhadap porosnya sendiri dengan arah berlawana dengan jarum jam dilihat dari luar angkasa. Periode rotasi adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya 23 jam 56 menit 4,09 detik)
Akibat Rotasi
1. Pergantian siang dan malam hari
2. Perbedaan waktu
3. Gerak semua harian benda langit
4. Penggembungan di khatulistiwa dan pemampatan dikedua kutub
X. Satelit (Bulan)
Pasang surut adalah peristiwa naik-turunya permukaan laut karena pengaruh gravitasi bulan. Ini tejadi karena bulan sanat dekat dengan bumi, dibandingkan dengan jarak matahari.
Dititik A mengalami gaya tarik yang paling besar, sehingga air laut di A ditarik mendekati bulan. Sedangkan tempat yang jauh dari bulan yaitu dititik B, mengalami gaya tarik paling kecil. Sehingga air laut di B ditarik menjauhi bulan. Kedua tempat ini yaitu A dan B mengalami pasang
Sedangkan di titik C dan D mengalami surut karena airnya ditarik ke A dan B
Y. Pasang Besar dan Pasang Kecil
Pasang besar terjadi ketika bulan dan matahari menhasilkan gaya gravitasi yang segaris
Pasang kecil terjadi ketika bulan dan matahari menhasilkan gaya gravitasi yang saling tegak lurus
0 komentar:
Posting Komentar