ChaTh@Bie

Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kau dustakan

Sabtu, 15 Oktober 2011

Tinjauaan Islam dalam Penciptaan Manusia



                Mahluk hidup adalah segala sesuatu yang dapat menunjukkan ciri-ciri kehidupan. Diantaranya bernapas, bergerak, berkembang biak, peka terhadap rangsangan, tumbuh dan berkembang, butuh makan dan minum, dll. Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah yang lebih sempurna jika disbanding dengan mahluk ciptaanNYA  yang ada di Dunia ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan logika kita misalnya,
1.        Cobalah kita pergi kehadapan sebuah pohon lalu kita caci-maki dan pukul-pukul pohon tersebut. Mungkinkah pohon tersebut akan marah dan membalas pukulan ke kita??
2.        Cobalah kita renungkan perbedaan antara monyet dengan manusia. Hampir kesemuanya mirip dan tidak ada perbedaan. Buktinya manusia punya Otak, bulu, mata, mulut, hidung, bahasa, mengalami menstruasi, hamil, menyusui, dll. Begitu juga dengan monyetkan??? Monyet juga punya Otak, bulu, mata, mulut, hidung, bahasa, mengalami menstruasi, hamil, menyusui, dll. Lantas dimanakah perbedaannya dengan manusia??? Untuk membedakannya dengan manusia kita dapat membuktikan sebagai berikut. Cobalah kita pergi kehadapan monyet, kemudian kita injak ekornya, mungkin monyet tersebut akan membalas pada kita. Tapi jika pergi kehadapan monyet lalu kita caci-maki sepuas kita, mungkinkah monyet tersebut akan membalas pada kita???
3.        Manusia dikaruniai perasaan oleh Allah, jika kita dicaci-maki atau dipukul oleh orang mungkin saja kita akan membalasnya.
Inilah yang membedakan manusia dengan mahluk ciptaan yang lainnya.
                Walaupun kita sebagai manusia dan telah hidup berpuluh-puluh tahun di dunia. Tak jarang kita dapat memahami diri kita sendiri. Apa yang kita lihat, dengar dan rasakan, terkadang kita tidak bisa memahaminya. Salah satu contoh. Di jaman moderenisasi ini, Hand Phone bukan lagi sebuah barang mewah. Akan tetapi banyak dari diri kita yang hanya bisa menggunakan HP tanpa mengerti kenapa kita bisa berkomunikasi dengan sahabat kita yang jauh disana, dan tanpa harus mengerti bagaimana cara membuatnya.
                Jangankan memahami benda atau mahluk hidup yang lain, mungkinkah kita mengetahui bagaimana proses penciptaan diri kita sendir???
                Sebagai umut muslim, kita berpegangan pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Banyak ilmu dan informasi peristiwa yang tersembunyi dibalik makna ayat-ayat Al-Qur’an. Padahal jika kita sering membaca dan mengamalkan apa-apa yang tertulis di Al-Qur’an dan Al-Hadis mungkin kita akan mendapatkan informasi-informasi yang snagat bermanfaat. Salah satu contohnya tentang peristiwa penciptaan manusia.
                Sebenarnya manusia mempunyai lima alam kehidupan diantaranya sebagai berikut:
1.        Alam azal yaitu alam berkumpulannya roh sebelum dilahirkan
2.        Alam janin yaitu alam kehidupan manusia sebelum dilahirkan ke dunia
3.        Alam dunia yaitu alam setelah manusia dilahirkan
4.        Alam barsah / kubur yaitu alam manusia pada saat setelah meninggal atau tidak hidup di dunia lagi
5.        Alam akhirat yaitu alam pembangkitan roh dari alam barsah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat

Dan menusia itu diciptakan melalui tahapan-tahapan yang sangat panjang dan menakjubkan, diantara tahapannya sebagai berikut:
1.        Nutfah yaitu pertemuan sperma dan seltelur dalam perut ibu dan berlangsung 40 hari
2.        Alaqoh yaitu perubahan nutfah setelah 40 hari dan berubah menjadi segumpal darah
3.        Mudwah yaitu perubahan alaqoh setelah 40 hari dan menjadi segumpal daging dan ditiupkannya roh
Waktu yang dibuthkan dari ketiga tahapan diatas adalah 40 x 3 = 120 hari atau 4 bulan. Hal inilah yang  dapat dijadikan dasar mengapa pada usia 4 bulan kandungan perlu diadakan selamatan “Walimatul Hamli”

                Mungikin kita semua semua sudah tau, bahwa taqdir kita telah dituliskan oleh Allah SWT dan sekarang telah ada di ‘Lauhul Mahfud”. Taqdir kita telah dituliskan Allah pada saat kita berusia 4 bulan kandungan. Pada saat itu Allah akan menuliskan 4 kalimat diantaranya:
1.        Rizki sang bayi. Apakah dalam kehidupannya dia akan mendapatkan rizki yang halal atau haram, banyak atau sedikit, dan mudah atau sulit
2.        Usia bayi. Apakah dalam kehidupannya dia akan memiliki umur yang barokah atau tidak, umur yang panjang atau pendek
3.        Kelakukan bayi. Apakah dalam kehidupannya dia akan berkelakuan baik atau buruk
4.        Taqdir bayi. Apakah dalam kehidupannya dia akan memiliki taqdir bahagia atau sebaliknya

Walaupun taqdir kita telah dituliskan oleh Allah SWT, tapi kita jangan menyerah menjalani kehidupan ini. Karena dalam hadis pernah disebutkan “ Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali dia merubahnya sendiri “. Jadi kita sebagai manusia mempunyai kewajiban untuk berusaha agar kehidpannya lebih nyaman. Tingkat usaha manusia inilah yang membedakan kualitas manusia yang satu dengan yang lain. Usaha disini dapat diartikan seberapa harmonisnya tingkat hubungan manusia dengan Allah dan hubunbungan manusia dengan manusia.
Sebetulnya jika kita mau bahagia di dunia dan akhirat, konsepnya mudah. Hanya ada dua yaitu mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarangkan.

Mudah-mudahan tulisan yang sedikit ini dapat bermanfaat, dan mohon kritik yang membangaun karena pengetahuan penulis masih sedikit

0 komentar:

Posting Komentar